PRESS
DAN BENDING
JENIS
JENIS MESIN PRES/BENDING
Mesin
pres adalah mesin yang dipakai untuk memproduksi barang-barang sheet metal
menggunakan satu atau beberapa press dies dengan meletakkan sheet metal
diantara upper dies dan lower dies. Mesin press dan system mekanismenya akan
menggerakkan slide (ram) yang diteruskan ke press dies dan mendorong sheet
metal sehingga dapat memotong (cutting) serta membentuk (forming) sheet
metal tersebut sesuai dengan fungsi
press dies yang digunakan. Ketelitian dari produk yang dihasilkan akan sangat
tergantung pada kualitas dari press dies dan sheet metal, tetapi kecepatan
produksi tergantung pada kecepatan turun naik dari slide (ram) dari mesin press
atau sering disebut SPM stroke per minute.
Jenis
jenis mesin press yang digunakan pada industry dapat diklasifikasikan berdasarkan
jenis tenaga penggerak dari slide, yaitu mesin press mekanik (mechanical press)
dan mesin press hidrolik (hydraulic press). Mesin press dapat diklasifikasikan
juga berdasarkan mekanisme yang digunakan untuk mengoprasikan cetakan, yaitu
crank press, knuckle press, friction press, screw press, dan link press.
Sedangkan berdasarkan jumlah gerakan slide mesin (number of action), mesin
press dapat diklasifikasikan sebagai single action, double action, dan triple
action. Kemudian jenis-jenis mesin press dapat juga diklasifikasikan
berdasarkan arah dari gerakan dari cetakan (die operation direction), yaitu
vertical, horizontal, dan oblique.
KINERJA
MESIN PRESS
Kinerja
mesin pres diukur dari berbagai factor, yang pilihanya tergantung pada
kebutuhan industry yang akan menggunakanya dengan penekanan pada tujuan yang
berbeda. Untuk membuat produk dengan ukuran dan proses tertentu diperlukan
pilihan kapasitas mesin dan ukuran dari slide dan bolster mesin untuk mengikat
cetakan (press dies) ukuran tertentu, SPM atau stroke per minute. Kemudahan,
dalam pengoprasian mesin, ketelitian pembentukan, kecepatan untuk mengganti
cetakan, bagi operator, suara dan getaran mesin, luasnya area yang dibutuhkan ,
kemudahan untuk perawatan, dan tentu saja harganya harus kompetitif. Untuk
membuat produk dengan proses drawing diperlukan mesin press hidrolik, namun
saat ini sudah tersedia mesin press mekanik yang dapat dipakai untuk proses
drawing. Untuk produksi tinggi sudah tersedia mesin press dengan SPM lebih dari
1500 dengan control CNC.
MESIN
PRESS MEKANIK DAN HIDROLIK
Perbedaan
utama antara mesin press mekanik dan hidrolik terletak pada mekanisme penggerak
turun-naik dari slide (ram) mesin press tersebut. Gerakan turun-naik dari slide
(ram) mesin press mekanik dengan mekanisme crank shaft, eccentric shaft, cam,
dan knuckle. Sedangkan gerakan turun-naik slide (ram) mesin press hidrolik
digerakkan langsung oleh gerakan piston silinder dari system hidrolik.
MEKANISME
PENGGERAKAN SLIDE
Terdapat
berbagai jenis mekanisme penggerak slide mesin press mekanik. Untuk setiap
jenis mekanisme penggerak slide mesin, tentusaja akan sangat mempengaruhi
kemampuan pembentukan dan pemotongan, gerakan dari slide, serta karakteristik
penggunaan dari mesin press.
a. Crank
press
Crank
press adalah mesin press yang mekanisme penggerak dari slide-nya menggunakan
crankshaft atau eccentric shaft. Mekanisme penggerak dengan sangat umum dipakai
karena proses manufakturnya relative mudah dan titik bawah dapat ditentukan
secara tepat.
b. Knuckle
press
Knuckle
press adalah mesin press yang mekanisme penggerak dari slide menggunakan
mekanisme knuckle. Dibandingkan dengan crank press, kecepatan dari gerakan
slide-nya lebih rendah, namun titik mati bawah (TMB) dapat ditentukan dengan
tepat seperti crank press.
c. Friction
press
Friction
press adalah mesin press yang mekanisme penggerak dari slide menggunakan screw.
Agar dapat menahan beban yang besar, maka digunakan ulir trapezium. Mesin ini
dioperasikan dengan cara memutar piringan yang terhubung dengan mekanisme
penggerak.
d. Screw
press
Screw
press adalah mesin press yang mekanisme penggeraknya adalah roda gigi cacing
yang menggerakan cacing sebagai bagian dari slide mesin. Mesin tipe ini kurang
efektif untuk produksi masal.
e. Rack
press
Rack
press adalah mesin yang mekanisme penggeraknya adalah rodagigi (pinion) yang
menggerakkan bagian dari slide yang menyatu dengan rack. Mesin jenis ini kurang
efektif untuk kebutuhan produksi masal.
f. Link
press
Link
press adalah mesin press yang mekanisme penggeraknya menggunakan berbagai link
(penghubung) untuk mengurangi cycle time pada proses drawing sehingga dapat
mempertahankan kecepatan produksi
g. Cam
press
adalah
mesin press yang mekanisme penggeraknya menggunakan cam. Mesin tipe ini bisa
menggunakan satu cam saja atau banyak cam yang setiap cam bekerja secara
individual. Panjang stroke dari cam dan press terbatas dan kapasitas mesinnya
kecil.
CONTOH GAMBAR MESIN BENDING HIDROLIK
PENGERTIAN UMUM PROSES BENDING
Proses
bending adalah suatu proses yang termudah dari sekian banyak proses pembentukan
pada sheet metal, dan dapat juga dilakukan dengan peralatan yang cukup
sederhana. Proses bending merupakan salah satu proses di dalam group proses
forming.
TEORI BENDING
Pada
proses bending gaya-gaya yang terjadi saling berlawanan arah, hampir sama
dengan proses cutting. Tetapi pada
proses bending gaya gaya yang terjadi terpisah jauh, apalagi pada V-bending.
Pada proses cutting, jarak antara 2 gaya adalah sebesar clearance, yaitu antara
4% sampai dengan 5% dari tebal sheet metal. Sedangkan pada proses bending (U
bending), jarak antara dua gaya adalah sebesar tebal material+radius dari punch
dan die. Pada proses bending, strees hanya terjadi pada bagian radius yang
dibentuk, sedangkan pada radius bagian dalam terjadi sebaliknya yaitu
compression-strees. Karena hal tersebut, bila terjadi kerusakan proses, maka
pada radius bagian luar akan terjadi crack dan kerutan pada bagian dalam.
Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau
menekuk plat adalah mesin bending manual
dan bending Hydraulic Pipe Bender. Bending manual digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja
yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal
maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan hydraulic pipe bender
digunakan untuk menekuk benda kerja yang berbentuk silinder.
Secara mekanika proses penekukan ini terdiri dari dua komponen
gaya yakni: tarik dan tekan (lihat gambar). Pada gambar memperlihatkan pelat
yang mengalami proses pembengkokan ini terjadi peregangan, netral, dan
pengkerutan. Daerah peregangan terlihat pada sisi uar pembengkokan, dimana
daerah ini terjadi deformasi plastis atau perobahan bentuk. Peregangan ini
menyebabkan pelat mengalami pertambahan panjang. Daerah netral merupakan daerah
yang tidak mengalami perobahan. Artinya pada daerah netral ini pelat tidak
mengalami pertambahan panjang atau perpendekkan.
Daerah sisi bagian dalam pembengkokan merupakan daerah yang
mengalami penekanan, dimana daerah ini mengalami
pengkerutan dan penambahan ketebalan, hal ini
disebabkan karena daerah ini mengalami perubahan
panjang yakni perpendekan.atau menjadi pendek akibat gaya tekan yang dialami
oleh pelat. Proses ini dilakukan dengan menjepit pelat diantara landasan dan sepatu penjepit selanjutnya bilah penekuk
diputar ke arah atas menekan bagian pelat yang
akan mengalami penekukan
Gambar 2.3 Langkah proses tekuk
Gambar 2.4 Penekuk awal
Pada Gambar
posisi tuas penekuk diangkat ke atas sampai membentuk sudut melebihi sudut
pembentukan yang dinginkan. Besarnya kelebihan sudut pembengkokan ini dapat
dihitung berdasarkan tebal pelat, kekerasan bahan pelat dan panjang bidang
membengkokkan / penekukan.
Gambar 2.5 Penekuk plat
Langkah proses penekukan pelat dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
sisi bagian pelat yang akan dibentuk. Langkah penekukan ini harus diperhatikan
sebelumnya, sebab apabila proses penekukan ini tidak menurut prosedurnya maka
akan terjadi salah langkah. Salah langkah ini sangat ditentukan oleh sisi dari
pelat yang dibengkokan dan kemampuan mesin bending/tekuk tersebut. Komponen
pelat yang akan dibengkokan sangat bervariasi. Tujuan proses pembengkokan pada
bagian tepi maupun body pelat ini diantaranya adalah untuk memberikan kekakuan
pada bentangan pelat.
Gambar 3.5 Sudut tekuk
Gambar memperlihatkan sudut
tekuk yang terbentuk pada proses pelipatan pelat, dimana pada bagian sisi atas pelat mengalami
peregangan dan bagian bawah mengalami
pengkerutan. Langkah-langkah proses tekuk untuk sambungan lipat.
Gambar 3.6 Langkah
proses tekuk
Gambar 3.7 Proses
penekukan pipa
SUMBU NETRAL
Karena
radius sheet metal bagian luar terjadi gaya tarik dan pada bagian dalam terjadi
gaya tekan, maka akan daerah pertemuan yang tidak ada gaya tarik ataupun gaya
tekan. Titik-titik tersebut bila disambung akan menjadi garis yang disebut
sumbu netral (neutral axis). Walaupun namanya sumbu netral tetapi ternyata
tidak selalu berada tepat di tengah-tengah antara kedua sisi. Karena panjang
dari sumbu netral masih tetap sama dengan panjang material aslinya, maka
dipakai untuk perhitungan panjangnya material bukaan (development material).
Beberapa
hal yang mempengaruhi sumbu nertal tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Bila
tebal material sama dan bending radius. Maka sumbu netral akan bergerak
kedalam.
b. Bila
bending radius sama dan tebal material bertambah, maka sumbu nettral akan
bergerak kedalam.
c. Bila
bending radius dan tebal material sama dan sudut bengkok (dgree of bend)
bertambah, maka sumbu netral akan bergerak ke dalam.
Hal hal tersebut diatas sering kali akan menyebabkan
melesetnya perhitungan blank development, sehingga masih perlu adanya
perubahan-perubahan setelah trial.
GERAKAN MATERIAL (MATERIAL MEVEMENT)
Selama
proses bending, pad (stipper) akan memegang sebagian besar luasan dari blank
yang tidak bergerak (stasionary) dan bagian lain yang bebas akan dibentuk oleh
punch ke atas atau kebawah sehingga terjadi perubahan bentuk. Pada saat
bersamaan, juga terjadi pergerakan material kearah bentuk yang baru atau
swinging. Pergerakan material ini tidak terjadi pada proses yang lain seperti
embossing, stretch forming dan drawing. Karena itu, perancangan dies harus
memperhatikan arah dari pergerakan material ini, agar bebas dari penghalang.
SPRINGBACK
Perbedaan gaya-gaya pada proses
bending mengakibatkan terjadinya springback, dimana pada radius bagian luar
terjadi gaya tarik menuju sumbu netral dan gaya tekan pada radius bagian dalam.
Untuk design produk yang baik, gaya tarik “X” tidak boleh melebihi ultimate
tensile strength dari material. Bila hal ini dilanggar, maka akan terjadi
kegagalan pada material (crack).
Metal
yang paling dekat dengan sumbu netral mempunyai gaya-gaya yang mendekati nilai
dibawak titik elastis pada kedua sisinya. Metal yang lebih jauh dari sumbu
netral mempunyai gaya-gaya yang sudah melewati titikyiled strength, tetapi sudah
terbentuk secara permanen. Pada saat produk terbebas dari tekanan pad dan
punch, pita elastic berusaha mengembalikan metal ke bentuk awalnya, tetapi
tidak bisa karena terhambat oleh metal yang sudah berubah permanen. Namun
demikian, tetap terjadi sedikit pengembalian ke bentuk awal sampai pada
keseimbangan baru. Pergerakan kembali ke bentuk awalnya ini disebut springback.
|
Bila kita akan merancang bending
die, maka perlu memperhitungkan factor springback yang akan terjadi setelah
gaya-gaya yang ada pada material (produk) dibebaskan. Springback tergantung
pada jenis material.
Beberapa
variable dan pengaruhnya terhadap springback
a. sheet
metal yang lebih keras mempunyai derajat springback yang lebih besar, karena
titik elastic limit lebih tinggi sehingga elastic bend lebih lebar.
b. Bending
radius yang lebih kecil akan mengurangi springback dengan membentuk plastic
zone yang lebih luas, tetapi dapat menyebabkan keretakan (crack) karena gaya
tarik pada radius bagian luar menjadi lebih tinggi.
c. Bila
sudut bending lebih besar, plastic zone membesar dan springback menjadi kecil
untuk setiap derajat bending tetapi, total springback menjadi lebih besar.
d. Sheet
metal yang lebih tebal mempunyai derajat springback yang lebih kecil, karena
terjadi lebih banyak plastic deformation, dengan syarat die radius tetap.
PANJANG
BUKAAN (BLANK DEVELOPMENT)
Bila
metal di bengkokan, panjang sumbu netral sama dengan panjang sebelum di
bengkokan. Sumbu netral tersebut terletak diantara radius luar dan radius
dalam. Panjang blank dari metal part yang dibengkokan (bending) tidak sama
dengan panjang sumbunya. Panjang dari bukaan (L) adalah
L=
a+b+v (mm) untuk sudut buka (opening angles) 00 s/d 1650.
L= a+b (mm) untuk sudut buka
(opening angles) >1650 s/d 1800.
Dimana a (mm) dan b (mm) adalah panjang kedua kaki
dan v (mm) adalah factor kompensasi yang bisa positif (+) atau negative (-).
Perlu diperhatikan bahwa α sudut bending dan β sudut
buka dari metal part. Nilai v menurut DIN6935 adalah sebagai berikut:
Untuk sudut β = 00s/d 900.
V= π x
(r+s/2 x k) – (r + s) (mm)
Untuk sudut β >900s/d 1650
V= π x
(r+s/2 x k) – (r + s) x tan (mm)
GAYA
PENEKUKAN (BENDING FORCE)
Bending
adalah proses pembentukan sheet metal yang lurus, umumnya dikenal 4 jenis
proses bending yang dilihat dari hasil pembentukannya yaitu V-bend, L-bend,
U-bend, dan Z-bend.
a. V-bend
Merupakan
jenis bending yang paling sederhana dan standar sudut punch dan die pada
umumnya 900, walaupun ada yang lebih kecil, misalnya 600.
Radius dari punch yang terlalu kecil dapat menyebabkan bagian puncak pada
tekukan sheet metal tertekan sangat keras sehingga dapat menyebabkan gaya
bending menjadi sangat keras. Karena itu, terdapat rasio dari radius bending
(ri) dengan ketebalan sheet metal (t) yang dipengaruhi oleh jenis sheet metal
dan ketebalanya serta panjang span (L).
proses V-bend tidak memerlukan penahan material (pad), sehingga
cetakanya sangat sederhana.
b. L-bend
Lbend
atau wiping bend merupakan proses bending yang cukup sederhana dan sering kita
lihat para pekerja bangunan membengkokan besi beton untuk membuat rangka
penguat beton bertulang. Besi beton ditempatkan pada jig sederhana, kemudian
secara manual langsung dibengkokan, membentuk sudut 900. Itulah
prinsip L-bend.
Agar proses bending menghasilkan produk yang
diinginkan, maka sheet metal harus ditahan dengan gaya sekitar 10X gaya bending
pada satu sisi sementara sisi yang lain dibentuk oleh punch. Apabila gaya
tekanya kurang, maka produk yang dihasilkan tidak sempurna, karena sheet metal
tidak ditahan, karena sheet metal akan terangkat dan tertarik kearah gerakan
dari punch.
Untuk menghitung L-bending force dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
L-bending
force (Pbl) = 0,333
L=c
+ rd + rp
Beberapa panduan bagi perancang untuk proses L-bend adalah sabagai berikut:
Untuk
mencegah terjadinya pembalikan material (recoil), maka pad force harus cukup
besar sebelum proses bending berlangsung. Hal ini banyak terjadi pada sheet
metal dengan W yang panjang. Apabila menggunakan spring tidak memungkinkan
karena masalah ruangan yang terbatas, maka dapat memanfaatkan mekanisme air
cushion pada mesin pres.
Disamping
daya pad yang mencukupi untuk memegang sheet metal, pad juga harus memegang
seluruh bidang sheet metal tersebut. Recoil dapat terjadi karena permukaan die
yang tidak rata.
Pad
harus diberi guide yang memadahi agar tidak macet dan miring karena distribusi
gaya yang kurang merata yang disebabkan oleh recoil.
Fungsi
gaya pad yang besar juga menahan sheet metal agar tidak tertarik kearah gaya
bending.
c. U-bend
Springback
akan selalu terjadi pada proses pembentukan sheet metal. Karena itu, sejak dari
awal perancangan sudah harus disiasati teknik pengatasanya. Salah satu metode
yang dipakai adalah bottoming. Khususnya pada U-bend, untuk mencegah
pelengkungan pada bagian dasar produk, maka dibuat bead pada punch sehingga
gaya bending akan terkonsentrasi pada bagian bead untuk dapat melewati yield
strength dari sheet metal sehingga terbentuk permanen. Kemudian, pad harus
digunakan pada proses U-bend ini.
d. Z-bend
Z-bending
merupakan kombinasi dari antara 2 kali
L-bend yang dapat dilaksanakan dengan satu kali proses, namun harus memenuhi
persyaratan tertentu.
jenis jenis bending dapat dari buku apa ya??
BalasHapusinformasi nya detail bagus tapi mengecewakan untuk foto gabisa alias nampak seperti kertas kosong
BalasHapuspengertian press itu dapat dari judul buku aapa/sumber mana ya?
BalasHapusKomponen komponen mesin bending hidrolik
BalasHapusTerimakasih infonya dan jangan lupa kunjungi ppns.ac.id dan fiqialiffiansyahppns.wordpress.com
BalasHapusKami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com
Check This Out:
BalasHapusArmyindex.com - Know For Sharing
Las Vegas, NV Casinos & Resorts Map | MapYRO
BalasHapusFind the best casinos 창원 출장안마 in Las Vegas, NV from 사천 출장마사지 $74 and 안성 출장샵 start 진주 출장마사지 playing for real. Save up 파주 출장마사지 to 60% Fast and Easy!